Wednesday, March 7, 2012

Etika Komentar Blogwalking

Beberapa orang, termasuk saya, masih menganggap bahwa blogwalking dan meninggalkan komentar dengan URL yang mengarah ke web/blog kita adalah cara ampuh untuk memperkenalkan blog kita sekaligus menambah backlinks yang akan memperkuat SERP kita di mesin pencari Google.

Tetapi, berdasarkan pengalaman saya, terkadang banyak sekali komentar yang tidak nyambung dengan isi artikel postingan. Beberapa oknum sering menjadi penyebar sampah tidak berguna semata-mata agar backlinks nya bertambah.

Sebetulnya, apakah kita perlu memperhatikan etika komentar blogwalking?

Jujur, jawaban saya adalah 'IYA!'. Blogger sudah bersusah payah untuk membuat konten unik yang berharap bisa menambah koleksi indexnya di Google sehingga terasa menjengkelkan ketika blognya malah berubah menjadi tempat sampah oknum dengan bermacam alasan.

Saya melihat di beberapa blog High Pagerank Dofollow sering berubah menjadi tempat sampah komentar. Sungguh tidak nyaman ketika saya berusaha mencari referensi baik dari isi postingan maupun dari komentar pengunjung yang masuk. Tempat sampah seperti itu, menurut saya, cepat atau lambat akan turun trafik pengunjung alaminya. User umum akan malas datang dan cuma mendapat tamu sesama blogger yang terkadang tidak memberikan hasil apapun terutama bagi para blogger matre yang berharap bisa meraup dollar lewat berbagai macam program. Entahlah, berdasar bisik-bisik, sesama blogger terkadang saling mengerti kalau blog ini itu adalah ladang dollar sehingga kurang berapresiasi ikut memberikan rejeki buat saudaranya. Kenapa begitu? Hehehe

Etika komentar blogwalking juga yang wajar saja tidak perlu berlebihan baik secara jumlah maupun tatabahasa yang digunakan. Rasanya aneh ketika ada yang menuliskan komentar 'panjang lebar kali tinggi' yang malah membuat penuh dan melebihi isi postingan yang minimalis. Saya melihat hal ini sebagai 'sesuatu banget' dan sering otomatis memasukkan komentar semacam ini dalam daftar blokir list.

Memang membanggakan dan bergengsi ketika tulisan di blog kita bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan komentar, tetapi apalah gunanya jika isinya cuma sampah? Saat ini saya masih menimbang, mengukur, menghitung dan mempertimbangkan untuk merubah status blog kwgen ini apakah perlu menjadi dofollow atau nofollow karena mayoritas tempat sampah adalah blog dofollow.

Disini saya tidak mengukur apakah sebuah komentar termasuk berkualitas atau tidak berkualita. Saya melihat dari nilai kepatutan dan kepantasan saja sebab posting artikel berkualitas juga masih bisa diperdebatkan. Apa ukuran berkualitas? Saya menganggap bahwa isi kwgen ini pasti belum bisa memenuhi unsur berkualitas semacam tulisan di kompas.com tetapi inilah yang bisa saya kerjakan. Saya ingin media blog ini menjadi ajang latihan menulis sehingga perlahan kualitas tulisan saya bisa ada peningkatan. Bagi saya, menulis sebagai sarana berkomunikasi cukup bermakna bahwa pesan yang ingin saya sampaikan ke pembaca masih bisa dimengerti dan diketahui. Kalau tujuan tulisan bisa sampai ke sasaran itu artinya teknik komunikasi saya masih dalam standar layak edar dan siap diposting.

Bagaimana menurut anda?

No comments:

Post a Comment