Nasib ... nasib ... Saya yang berada di posisi tengah sebagai jembatan penghubung antara klien pemasang iklan dan publisher ya harus menerima omelan, caci maki, dan lain-lain yang pasti tidak enak karena kesalahan yang (menurut saya) tidak 100% berasal dari saya pribadi dan teamwork di perusahaan saya.
Mari kita ulas lagi ...
KASUS 1
Klien ngotot ---> media salah ---> HASIL NOL
Klien ngotot ---> media mendukung ---> HASIL SALAH
Jadi sebetulnya ini dosa berjamaah antara KLIEN IKLAN dan MEDIA PENERBIT, posisi KONSULTAN MARKETING adalah menganalisa dimana letak kesalahan, mempertimbangkan ini itu, menghitung begini dan begitu, hingga akhirnya mengambil tindakan tegas DEMI PROFESIONAL DAN NAMA BAIK PERUSAHAAN.
Saya akan memasukkan media yang cuma ALUGADA alias mengejar uang saja tanpa memperhatikan kebutuhan dan keinginan klien pemasang iklan. Jadi saya dan teamwork mempunyai daftar perusahaan publisher yang begini begitu. Kalau ada klien yang ngotot lain mengulangi kesalahan diatas ya saya harus mengarahkannya untuk membuat semacam perjanjian khusus SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU, jadi pihak perusahaan saya tidak mendapat komplain dan aman dari gugatan hukum.
Nah, ini analisa saya pribadi, bahwa Google juga menerapkan hal tersebut atas nama PROFESIONALISME DAN NAMA BAIK PERUSAHAAN lewat apa yang kita sebut sebagai TOS (TERM OF SERVICE) , DISCLAIMER, PRIVACY POLICY dan lain-lain yang pada intinya harus diikuti oleh siapapun yang ingin bergabung dalam jaringan kerjasama dengan perusahaannya. Kembali ke TAKE IT OR LEAVE IT! KALAU COCOK SILAHKAN GABUNG, KALAU GA COCOK DENGAN ATURAN SAYA YA SILAHKAN CARI YANG LAIN SAJA.
Mungkin, hal ini telah menyebabkan badai banned massal akun Google Adsense dan terus berlangsung sampai saat ini untuk beberapa publisher yang melakukan kesalahan baik disengaja ataupun tidak. Tetapi ya seharusnya Google memberikan waktu untuk banding jika publisher melakukan kesalahan tidak asal main sikat saja.
Apalagi ada info begini ...
Google plans to penalize 'overly optimized' sites
A Google engineer says the company is rejiggering its search results so that sites with excessive optimization don't trump sites with solid content.
Sumber:
http://news.cnet.com/8301-1023_3-57399425-93/google-plans-to-penalize-overly-optimized-sites/
Publisher juga harus tahu diri dengan tidak melakukan teknik seo mengejar HPK secara berlebihan sehingga pemasang iklan tidak salah menampilkan iklannya walaupun sudah memilih niche yang sesuai. Artinya ya ada keseimbangan antara klien pemasang iklan dan publisher agar mendapatkan keuntungan kedua pihak.
Kasus kesalahan penempatan iklan di dunia offline sering banget terjadi padahal yang namanya media cetak (koran, majalah dll) serta media elektronik (tv, radio dll) sudah bertahun-tahun umur dan penyebarannya tetapi ya tidak semua klien pemasang iklan yang notabene si pemegang uang bisa mengetahui cara beriklan dan promosi yang benar, apalagi dunia maya yang bagi kebanyakan orang masih menjadi layanan istimewa dan terkesan sangar alias medeni bocah.
Saya membaca di forum online yang mempertanyakan kenapa ada (misalnya) IKLAN OBAT KUAT yang selalu keluar di Google Adsense walaupun artikelnya tidak ada hubungan dengan soal angkat berat yang membutuhkan obat kuat agar lebih dalem nancepnya, lebih tinggi lompatannya, lebih jauh plus kencang semburannya dan lebih lama ngebornya. Iklan Obat Kuat yang keluar di (katakanlah) artikel soal kasus perceraian artis selebrity terkenal justru membuat tanda tanya. Apakah si artis yang mau cerai harus beli obat kuat? Terus siapa yang harus menjadi lawan tandingnya kalau sudah kuat? Saya hanya menduga bahwa si pemilik produk pasti mengambil ALL NICHE alias GENERAL POSTING agar iklannya bisa nangkring terus dengan harapan meraih omset.
Anda bisa saja membantah bahwa iklan itu ditujukan untuk pembaca berita bukan dibeli oleh artis yang mau cerai. OK, mas bro! Tapi tahukah anda bahwa pembaca, penghobi, pecinta berita gosip artis itu mayoritas adalah IBU-IBU, PRT, ABG (ANAK BABE GUE), dan sebagian orang iseng? Kalau ibu2 mungkin cocok tetapi bagaimana dengan pasar pembaca yang lain? ABG MAU BELI OBAT KUAT? APA KATA DUNIAAAAAA ...
Ketidaktahuan dunia marketing iklan inilah yang menyebabkan timbulnya bidang usaha yaitu LAYANAN KONSULTAN MARKETING. Saya melihat sekarang beberapa advertising agency besar dan kecil (khususnya di Jakarta) mulai merambah bidang online untuk beberapa kliennya. Mungkin beberapa tahun ke depan seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indonesia akan mewujudkan berdirinya beberapa MEDIA SPESIALIS yang berkutat di promosi online saja karena walaupun saat ini sudah mulai ada bibitnya ya masih digabung antara OFFLINE dan ONLINE. Beberapa teman sudah mulai terjun KHUSUS ke dunia ini dan saya lihat bisa mencapai omset pertumbuhan yang signifikan. Artinya TOP MARKOTOP, grafik omsetnya naik terus!
Itulah sekilas seputar dunia marketing dan promosi dimana saya terjun sejak tahun 2002 lalu. Banyak lika-liku dan pelajaran berharga yang bisa saya dapatkan.
Semoga tulisan ini bisa membawa manfaat kebaikan untuk kita semua.
Kurang dan lebihnya saya minta maaf jika ada kesalahan dan terima kasih berkenan membaca postingan ini.
Semoga sukses!
Salam,
KWGEN
---
Baca dulu yang ini :
Antara Penerbit Versus Pemasang Iklan
Antara Penerbit Versus Pemasang Iklan2
No comments:
Post a Comment